Tumor gusi, mendengarnya saja sudah membuat khawatir. Sayangnya, masih banyak orang yang kurang peduli dengan masalah ini. Padahal, tumor gusi bisa muncul akibat kebiasaan sederhana yang sering diabaikan, seperti malas menggosok gigi dan menjaga kesehatan gusi.
Kepedulian terhadap tumor gusi masih tergolong rendah, dan banyak yang belum tahu bahwa kondisi ini dapat dicegah dengan memperhatikan kebiasaan menjaga kebersihan gigi dan mulut, serta rutin memeriksakan gigi ke dokter. Yuk, cari tahu lebih lanjut agar lebih paham dan bisa mencegahnya!
Ada beberapa faktor yang berkontribusi pada munculnya tumor gusi. Berikut beberapa penyebab tumor gusi yang perlu kamu ketahui:
Trauma pada area mulut, baik dari kecelakaan maupun penyebab lain, dapat memicu terbentuknya tumor gusi, terutama jika trauma tersebut berlangsung lama dan terus-menerus. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan jika ada luka atau nyeri yang berulang dalam waktu lama, dan segera memeriksakannya ke dokter gigi.
Dengan perhatian lebih, masalah ini bisa dicegah dan kesehatan mulut tetap terjaga dengan baik.
Jika dalam keluargamu ada riwayat tumor gusi atau masalah kesehatan mulut lainnya, kamu mungkin memiliki risiko lebih tinggi. Faktor genetik bisa mempengaruhi bagaimana tubuhmu bereaksi terhadap berbagai kondisi, termasuk pertumbuhan jaringan di area gusi.
Kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut terkadang disepelekan. Padahal jika kamu tidak mengikuti anjuran perawatan gigi, risiko terkena masalah gusi, termasuk tumor bisa meningkat.
Radang gusi dan gigi berlubang sebenarnya merupakan masalah yang cukup lazim terjadi. Akan tetapi, jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini bisa berkembang menjadi masalah yang lebih serius. Peradangan yang berkepanjangan bisa merusak jaringan gusi dan memicu pertumbuhan tumor.
Meski perawatan ortodontik sangat bermanfaat untuk memperbaiki susunan gigi, dalam beberapa kasus, penggunaan kawat gigi yang tidak tepat bisa menyebabkan iritasi. Hal ini bisa meningkatkan risiko pertumbuhan abnormal di gusi.
Gigi palsu yang tidak sesuai bisa menyebabkan iritasi pada gusi. Jika dibiarkan, rasa tidak nyaman seperti ini bisa memperburuk kondisi gusi, bahkan berpotensi memicu pembentukan tumor.
Perubahan hormon, terutama selama kehamilan dapat mempengaruhi kesehatan gusi. Selama periode ini, gusi cenderung jadi lebih sensitif. Risiko peradangan pun meningkat.
Menyadari gejala tumor gusi sangat penting untuk mencegah masalah kesehatan yang lebih serius. Berikut ciri ciri tumor gusi yang perlu kamu perhatikan:
Mungkin kamu menemukan benjolan di gusi dan bertanya-tanya apakah itu serius atau tidak. Ingat, tidak semua benjolan pada gusi berarti tumor gusi. Namun, jika benjolan tersebut tidak kunjung hilang, ada baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter gigi. Beberapa kondisi tumor gusi memang memerlukan tindakan medis yang segera agar penanganannya tepat. Jika kamu mengalami salah satu dari tanda-tanda berikut, sebaiknya segera konsultasi ke dokter.
Jika kamu juga mengalami demam bersamaan dengan benjolan di gusi, ini bisa jadi tanda infeksi. Demam adalah sinyal tubuh bahwa ada sesuatu yang tidak beres.
Benjolan yang terasa berdenyut bisa menunjukkan adanya pembuluh darah yang teriritasi. Ini adalah gejala yang perlu ditindaklanjuti.
Napas yang tidak sedap bisa menjadi tanda adanya infeksi atau masalah lain di mulut. Jangan abaikan kondisi ini. Bisa jadi ini adalah petunjuk dari masalah yang lebih serius.
Kalau kamu menemukan bercak merah atau putih di gusi, ini juga bisa menjadi sinyal peringatan. Bercak tersebut jelas perlu diperiksa lebih lanjut.
Jika ada cairan atau darah yang keluar dari benjolan, segera temui dokter. Ini bisa jadi tanda infeksi atau kondisi yang lebih serius.
Rasa nyeri yang semakin intens dan tidak kunjung reda dengan pengobatan mandiri perlu mendapatkan perhatian medis. Oleh karena itu, jangan tunggu sampai semakin parah.
Jika benjolan tersebut membuatmu kesulitan saat makan atau membuka mulut, jangan diabaikan. Itu adalah sinyal bahwa kamu harus segera mencari bantuan medis.
Jika tidak dicegah, tumor gusi bisa menjadi masalah yang serius. Salah satu tips menghindari tumor gusi yang paling efektif adalah menyikat gigi secara rutin dua kali sehari. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride, seperti Pepsodent Gum Expert.
Diformulasikan dengan Zinc Citrate Trihydrate, pasta gigi Pepsodent Gum Expert efektif menghambat pertumbuhan plak dan memperbaiki kesehatan gusi. Ditambah lagi, Vitamin E yang terkandung di dalamnya juga mampu berfungsi sebagai antioksidan, dan membantu mengurangi peradangan gusi yang mungkin terjadi.
Untuk menjaga kesehatan gusi yang sensitif, gunakan sikat gigi Pepsodent Nanosoft Sensitive. Sikat gigi ini 20 kali lebih lembut. Dengan bulu sikat berukuran 0.01mm, Pepsodent Nanosoft Sensitive dirancang khusus untuk membersihkan gigi dan gusi sensitif tanpa menyebabkan iritasi.
Sebagai tambahan, Pepsodent juga telah berkolaborasi dengan Halodoc untuk mempermudah akses pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi masyarakat Indonesia. Dengan membeli produk Pepsodent dan memindai QR code yang tertera pada kemasan, kamu bisa menikmati potongan harga senilai Rp25.000.
Baru! Pasta Gigi Pepsodent Gum Expert Fresh 100% Terbukti Jaga Gusi Rekat Pada Gigi dengan Sensasi Lebih Segar!