Proses tumbuhnya gigi bungsu sering kali diikuti rasa nyeri, gusi bengkak, hingga sakit kepala. Jika Anda pernah mengalami gusi gigi bungsu bengkak, Anda pasti tahu betapa mengganggunya kondisi ini. Kabar baiknya, ada beberapa cara untuk membantu meredakan sakit akibat gigi bungsu tumbuh.
Gigi bungsu yang tumbuh tidak semestinya memang bisa menyebabkan masalah. Namun, bagaimana gigi bungsu bisa tumbuh saat dewasa? Berikut penyebab gigi bungsu tumbuh:
Saat masih kecil, rahang seseorang mungkin belum cukup besar untuk menampung gigi bungsu. Seiring bertambahnya usia, rahang pun berkembang sehingga memberi ruang bagi gigi bungsu untuk tumbuh.
Anak-anak biasanya belum membutuhkan gigi bungsu karena pola makan mereka belum seberat orang dewasa. Selain itu, gigi geraham yang sudah ada biasanya masih utuh, sehingga gigi bungsu "menunggu" hingga ada kesempatan untuk tumbuh.
Secara singkat, perikoronitis adalah kondisi ketika jaringan gusi di sekitar gigi geraham bungsu mengalami peradangan. Hal ini sering terjadi karena gigi bungsu tumbuh tidak sepenuhnya keluar dari gusi, sehingga menyisakan celah kecil yang mudah dimasuki sisa makanan dan bakteri.
Kondisi seperti ini membuat area rentan infeksi, hingga menimbulkan rasa nyeri, bengkak, dan terkadang disertai bau mulut. Jika tidak segera ditangani, perikoronitis bisa berkembang menjadi infeksi yang lebih serius dan menyebar ke jaringan sekitarnya.
Perikoronitis bisa muncul dalam dua bentuk, yakni akut atau kronis. Berikut beberapa gejala yang umum terjadi:
Gusi di sekitar gigi geraham bungsu terasa bengkak, kemerahan, dan nyeri, terutama saat disentuh atau digunakan untuk mengunyah.
Rasa sakit yang intens bisa membuat rahang sulit digerakkan. Bahkan membuka mulut atau makan jadi terasa menyiksa.
Infeksi yang cukup parah dapat menyebabkan munculnya nanah di sekitar gigi yang belum tumbuh sempurna.
Kelenjar getah bening bisa ikut membesar karena tubuh sedang melawan infeksi.
Saat tumbuh gigi bungsu gusi bengkak, Anda bisa saja mengalami demam. Ini adalah tanda bahwa tubuh sedang bereaksi terhadap peradangan dan berusaha melawan bakteri penyebab infeksi.
Infeksi ringan yang terus-menerus bisa memicu bau tak sedap dari area gigi geraham bungsu.
Rasa nyeri biasanya muncul 1–2 hari, kemudian mereda. Meski begitu, nyeri akibat gusi bengkak gigi bungsu bisa kambuh sewaktu-waktu.
Saat mengalami gusi bengkak akibat gigi bungsu, mulut akan terasa tidak segar. Kondisi ini bisa disertai rasa pahit atau tidak nyaman di bagian belakang rahang.
Cara paling tepat untuk mengatasi berbagai masalah yang timbul karena gigi geraham bungsu adalah berkonsultasi dengan dokter gigi Anda. Meski begitu, bukan berarti tidak ada yang bisa Anda lakukan. Untuk membantu meredakan nyeri yang muncul, Anda bisa mencoba cara mengobati gusi bengkak akibat tumbuh gigi bungsu berikut ini:
Gel anestesi yang mengandung benzokain dapat membantu mengurangi nyeri dengan efek mati rasa. Meski begitu, pastikan Anda menggunakan produk yang sesuai dengan rekomendasi dokter dan mengikuti aturan pemakaian.
Obat seperti ibuprofen bisa membantu mengurangi nyeri dan peradangan akibat gigi bungsu tumbuh. Jika Anda ingin mengonsumsinya, jangan lupa untuk membaca dosis yang dianjurkan agar penggunaannya tetap aman.
Mengompres area yang sakit dengan es yang dibalut kain juga bisa membantu mengurangi nyeri dan pembengkakan. Lakukan kompres selama 15 menit, lalu istirahatkan selama 15 menit sebelum mengulanginya.
Air garam dikenal memiliki sifat antiseptik alami. Jadi dengan berkumur menggunakan air garam hangat, Anda bisa mengurangi bakteri di mulut dan meredakan nyeri.
Baik minyak cengkeh maupun cengkeh utuh sebenarnya sama-sama dapat digunakan untuk meredakan sakit gigi. Anda bisa menempelkan cengkeh di area yang sakit atau mengoleskan minyak cengkeh secara langsung.
Tanin dalam kantong teh memiliki sifat anti inflamasi yang bisa membantu mengurangi nyeri dan pembengkakan. Jika Anda ingin mencoba cara ini, pastikan kantong teh dalam kondisi dingin sebelum ditempelkan ke area yang sakit.
Setelah memahami cara mengatasi perikoronitis, langkah berikutnya yang tidak kalah penting adalah mencegahnya agar tidak kembali muncul. Salah satu kunci utamanya ada pada kebiasaan merawat kebersihan mulut setiap hari.
Pastikan Anda menyikat gigi secara rutin dua kali sehari menggunakan pasta gigi yang diformulasikan khusus untuk merawat gusi, seperti Pepsodent Gum Expert dengan kandungan Active Zinc dan Vitamin E yang membantu mengurangi peradangan sekaligus menjaga gusi tetap kuat dan sehat.
Agar hasilnya lebih maksimal, gunakan juga sikat gigi Pepsodent Nanosoft Sensitive yang memiliki bulu sikat ultra lembut berukuran 0.01 mm, 20 kali lebih lembut dari sikat biasa sehingga mampu membersihkan area gigi dan gusi sensitif tanpa menimbulkan rasa sakit. Dengan perawatan yang konsisten, Anda bisa mencegah perikoronitis datang kembali dan menjaga kesehatan gusi.