Bau mulut atau halitosis merupakan kondisi yang sering dijumpai. Beberapa beranggapan bahwa bau mulut hanya disebabkan oleh kondisi gigi dan mulut yang kurang baik, padahal bau mulut juga dapat berkaitan dengan kondisi kesehatan kita secara umum. Salah satunya adalah bau mulut dari dalam perut. Agar lebih jelas, mari simak penyebab bau mulut dari dalam mulut di bawah ini..
Bau mulut atau yang sering disebut halitosis bisa mengganggu kepercayaan diri, apalagi saat Anda harus berinteraksi dengan orang lain. Ada beberapa penyebab umum yang sering menjadi sumber bau tidak sedap ini. Berikut beberapa di antaranya:
Apa yang Anda makan bisa berdampak langsung pada bau napas. Makanan seperti bawang putih dan bawang bombai terkenal bisa menyebabkan aroma napas yang tajam. Meski sudah disikat, aroma dari makanan ini akan tetap terbawa karena mereka diserap ke dalam darah dan akan dikeluarkan melalui pernapasan.
Bau mulut sering kali disebabkan oleh kebiasaan menjaga kesehatan mulut yang dinilai kurang. Menyikat gigi dan flossing secara asal-asalan membuat sisa makanan tertinggal di sela-sela gigi dan lidah. Nah, sisa makanan ini kemudian akan membusuk dan menjadi sarang bakteri. Inilah yang menyebabkan napas jadi tidak segar.
Air liur berfungsi untuk membersihkan mulut dari sisa makanan dan kotoran. Saat mulut kering (xerostomia), sisa makanan tidak tersapu dengan baik dan bakteri pun berkembang lebih cepat.
Bau mulut sering dianggap hanya berasal dari masalah kebersihan mulut. Padahal kenyataannya, perut juga bisa jadi sumber masalah. Kalau Anda merasa napasmu berbau meski sudah rutin menyikat gigi dan flossing, bisa jadi itu adalah bau mulut dari perut.
GERD adalah kondisi di mana asam lambung dan isi perut kembali naik ke kerongkongan. Saat ini terjadi, bau dari isi perut yang asam bisa tercium dari napasmu. Selain bau tak sedap, GERD biasanya disertai dengan gejala seperti sensasi terbakar di dada (heartburn), rasa pahit di mulut, hingga sulit menelan.
Saluran pencernaan yang tersumbat juga bisa jadi penyebab bau mulut. Ketika makanan yang Anda makan tidak bisa bergerak bebas di usus, proses fermentasi dan pembusukan tetap terjadi. Inilah yang kemudian memicu aroma tidak sedap dari mulut. Gejala lain yang menyertai kondisi ini biasanya adalah perut kembung, sakit perut, mual, muntah, dan konstipasi.
Bakteri Helicobacter pylori (H. pylori) terkenal sebagai penyebab tukak lambung. Selain menyebabkan masalah di lambung, bakteri ini juga bisa menyebabkan bau mulut.
Meski tidak selalu ada hubungan langsung antara H. pylori dengan bau mulut, infeksi bakteri ini sering kali memicu kondisi di perut yang bisa menyebabkan napas berbau tidak sedap. Gejala lain dari infeksi ini biasanya termasuk sakit perut dan mual.
Bau mulut yang disebabkan oleh masalah di dalam perut bisa jadi sangat mengganggu. Namun, jangan khawatir, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi masalah ini. Berikut caranya:
Cobalah untuk mengonsumsi makanan dalam porsi kecil lebih sering sepanjang hari, daripada tiga kali makan besar. Dengan cara ini, Anda dapat membantu sistem pencernaan bekerja lebih ringan.
Konsumsi makanan tertentu seperti makanan pedas, asam, berlemak, atau yang dapat menghasilkan gas dapat memperburuk bau mulut. Karena itu, sebaiknya hindari makanan yang bisa memicu masalah pencernaan dan menyebabkan aroma tidak sedap.
Makanan dan minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, serta produk cokelat, bisa mengurangi produksi air liur yang berfungsi membersihkan mulut dari sisa makanan dan bakteri. Dengan mengurangi konsumsi kopi dan cokelat, Anda dapat membantu menjaga kelembapan mulut dan mengurangi risiko bau mulut.
Air membantu membilas sisa makanan dan bakteri dari mulut, serta mendukung proses pencernaan. Karena itu, usahakan untuk minum minimal 8 gelas air sehari, bahkan lebih banyak jika Anda aktif berolahraga atau berada di lingkungan panas.
Sayuran segar, seperti seledri, wortel, dan mentimun bukan hanya sehat tetapi juga bisa membantu mengatasi bau mulut. Zat hijau yang ada pada sayuran mampu menetralkan bau tidak sedap, dan sering dimanfaatkan sebagai cara membersihkan lambung agar tidak bau mulut.
Mengatasi bau mulut yang berasal dari dalam perut memang memerlukan pendekatan yang berbeda. Namun, meski pasta gigi tidak dapat langsung mengatasi bau yang disebabkan oleh masalah lambung, perannya tetap penting untuk mencegah bau mulut yang berasal dari kebersihan gigi.
Salah satu produk yang bisa Anda andalkan adalah Pepsodent Herbal. Dengan kandungan bahan-bahan alami seperti daun sirih, jeruk nipis, dan garam, pasta gigi ini efektif menjaga napas tetap segar hingga 18 jam. Pepsodent Herbal juga mampu membunuh bakteri penghasil sulfur yang menjadi penyebab utama bau mulut.
Jadi, agar napas kembali segar selama 18 jam, pastikan Anda selalu menyikat gigi dengan Pepsodent Herbal setelah makan makanan favorit Anda.
Untuk pengalaman menyikat gigi yang lebih nyaman, gunakan juga Pepsodent Nanosoft Clean. Sikat gigi ini dirancang dengan bulu sikat lembut yang membundar dan tipis (0.01mm), sehingga dapat membersihkan gigi dengan efektif dan optimal tanpa menyebabkan iritasi pada gusi.
Selain itu, Pepsodent kini juga tengah berkolaborasi dengan Halodoc untuk mempermudah akses pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi masyarakat Indonesia. Dengan membeli produk Pepsodent dan melakukan pemindaian QR code yang terdapat pada kemasan, Anda berkesempatan mendapatkan potongan senilai Rp25.000.