Konon, sakit gigi itu lebih menyakitkan daripada sakit hati. Kenapa ya gigi berlubang dapat menyebabkan rasa sakit yang begitu mengganggu? Mari kita cari tahu!
Sakit gigi merupakan salah satu gejala dan akibat gigi berlubang. Gigi berlubang disebabkan oleh sisa makanan yang difermentasi oleh bakteri pada gigi dan mulut yang lama kelamaan mengikis lapisan keras pada gigi yang disebut enamel.
Saat enamel gigi ini mengalami kerusakan, serabut saraf yang terdapat pada bagian dalam gigi terbuka dan terpapar makanan, minuman, atau udara secara langsung. Perubahan tekanan dan atau pergerakan cairan pada sekitar serabut saraf saat terpapar makanan, minuman, atau udara tersebut akan menyebabkan sensasi ngilu, atau nyeri hingga berdenyut .
Agar Anda tidak mengalami sakit gigi yang disebabkan oleh gigi berlubang, mari ketahui beberapa faktor penyebabnya:
Saat makan, sisa-sisa makanan bisa menempel di gigi dan menjadi tempat tinggal bakteri penyebab gigi berlubang. Kumpulan bakteri pada permukaan gigi akan membentuk lapisan plak yang menghasilkan asam dan dapat merusak lapisan enamel gigi. Inilah yang kemudian membuat gigi jadi berlubang.
Pada dasarnya, sebagian besar masalah gigi dimulai dari sisa-sisa makanan yang menempel di gigi. Saat sisa-sisa makanan yang menempel tidak dibersihkan, bakteri akan berkembang biak dan memicu gigi berlubang.
Mengonsumsi camilan atau ngemil memang enak. Akan tetapi, jika terlalu sering bisa membuat masalah bagi gigi. Ingat, makanan manis atau berkarbohidrat tinggi adalah makanan favorit bakteri dalam mulut. Jika makanan tersebut menempel di gigi dan tidak dibersihkan dengan baik, gigi jadi lebih mudah berlubang.
Merokok dan minuman beralkohol punya dampak buruk bagi kesehatan gigi. Zat yang terdapat dalam tembakau bisa mengganggu produksi air liur yang membantu menjaga permukaan gigi tetap bersih. Sedangkan kandungan dalam minuman beralkohol bisa merusak enamel gigi, dan membuatnya lebih rentan mengalami lubang.
Gigi berlubang tidak terjadi secara tiba-tiba. Sebelum gejalanya mulai terasa, ada serangkaian proses yang terjadi.
Jika ditelusuri, proses terjadinya lubang di gigi dimulai saat mengonsumsi makan dan minuman. Setelah makan dan minum, sisa-sisa makanan bisa tertinggal di gigi.
Sisa-sisa makanan tersebut merupakan sumber makanan bakteri untuk berkembang biak di mulut. Bakteri-bakteri ini kemudian mengeluarkan asam yang mengikis dan merusak enamel gigi. Semakin lama, enamel gigi mulai rapuh dan membuka celah bagi bakteri untuk masuk lebih dalam. Saat itulah, lubang mulai terbentuk dan jika dibiarkan lama kelamaan dapat menjadi semakin besar atau dalam.
Akibatnya, rasa sakit bisa muncul karena bagian dalam gigi yang lebih sensitif langsung terpapar makanan, minuman, atau udara.
Agar tidak menderita akibat sakit gigi, ada beberapa cara sederhana yang bisa Anda lakukan untuk mencegahnya.
Makan makanan dengan komponen karbohidrat kompleks seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian lebih baik untuk kesehatan gigi dan mulut. Hal ini karena karbohidrat kompleks lebih lambat diurai dan difermentasi oleh bakteri sehingga tidak menyebabkan peningkatan kadar asam yang tajam dan dapat merusak gigi. Komponen karbohidrat sederhana seperti gula meja lebih mudah difermentasi oleh bakteri sehingga lebih rentan menyebabkan masalah pada gigi dan mulut. Pastikan juga asupan kalsium, fosfor, serta vitamin A, D, dan C Anda tercukupi. Nutrisi-nutrisi ini dapat membantu memperkuat enamel gigi dan jaringan penyangga gigi seperti tulang dan gusi.
Sikat gigi dengan cara yang tepat setidaknya dua kali sehari merupakan hal minimal yang perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Waktu untuk menyikat gigi disarankan pada pagi hari setelah sarapan dan malam hari sesaat sebelum tidur.
Setiap kali ngemil, gigi akan diserang asam yang bisa memicu kerusakan. Jadi bisa dibayangkan apa yang terjadi jika Anda sering ngemil. Bisa dipastikan, gigi akan dihantam asam secara terus-menerus. Karena itu, coba kurangi kebiasaan ngemil agar gigi lebih terjaga dari risiko kerusakan.
Fluoride sangat bermanfaat untuk gigi. Penggunaan fluoride oral seperti tablet fluoride atau air fluoride bisa membantu memperkuat enamel dan lapisan dentin gigi. Bahkan, fluoride juga bisa mengisi pori-pori enamel yang mulai terbuka.
Untuk gigi-gigi belakang, sealant bisa menjadi solusi. Ini seperti lapisan pelindung plastik yang ditempatkan di permukaan gigi. Sealant ini sangat efektif untuk mencegah gigi berlubang pada gigi-gigi belakang, seperti gigi geraham.
Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, Anda dapat menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan baik. Gunakanlah pasta gigi Pepsodent Pencegah Gigi Berlubang secara rutin, minimal 2x sehari, termasuk sebelum tidur untuk memberikan perlindungan maksimal dari kuman dan bakteri penyebab gigi berlubang. Tak hanya itu, sikat gigi Pepsodent Nanosoft Clean dengan bulu sikat lembut dan teknologi Nanosoft-nya juga sangat efektif membersihkan gigi dengan maksimal, menjaga gigi tetap putih tanpa noda.
Sebagai pelengkap, gunakan Pepsodent Active Defense Mouthwash. Dengan teknologi CPC yang melawan bakteri penyebab plak tanpa alkohol, serta kandungan fluoride untuk menjaga kekuatan gigi dan kesehatan gusi, Anda dan keluarga dapat menjaga senyum cerah tanpa khawatir masalah gigi berlubang. Namun jika sakit gigi berlubang tak kunjung sembuh, ada baiknya Anda langsung ke dokter gigi untuk mendapat penanganan yang tepat.
Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah terkait kesehatan gigi dan mulut, Pepsodent menyediakan konsultasi kesehatan gigi dan mulut GRATIS via ponsel. Tanyakan semua hal mengenai kesehatan gigi dan mulut pada dokter gigi melalui layanan konsultasi gratis kami dengan klik link berikut ini: http://bit.ly/Teledentistry-2023
Anda dapat memilih berkonsultasi langsung dengan Dokter Gigi saat online hour (08.00-21.00 WIB) atau dapatkan informasi kesehatan gigi dan mulut yang telah direkomendasikan oleh PDGI saat offline hour (21.00 – 08.00 WIB).