Setiap orang tentu ingin memiliki gigi sehat dan kuat. Bebas dari lubang dan terhindar dari warna kekuningan. Demi mendapatkan gigi putih dan sehat, tidak sedikit orang yang rela mengeluarkan banyak uang. Tidak jarang, ada juga yang mencoba berbagai cara agar gigi putih secara alami meski cara tersebut belum terbukti mampu memberi hasil yang pasti.
Mencoba berbagai cara agar gigi putih alami memang sah-sah saja. Akan tetapi, ada baiknya untuk mencari tahu kebenarannya sebelum mulai mencobanya. Tapi tahukah kamu kalau orang zaman dahulu ternyata memiliki cara yang unik untuk memutihkan gigi? Berikut bahan alami yang dapat membantu memutihkan gigi dan banyak digunakan oleh orang-orang zaman dulu.
Pemutih gigi sudah dikenal sejak lama. Dalam peradaban Mesir kuno, yakni sekitar 4.000 tahun yang lalu, praktik memutihkan gigi bahkan sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Di masa itu, gigi putih sudah menjadi salah satu standar kecantikan yang juga menunjukkan kelas sosial seseorang.
Pada zaman Mesir kuno, pemutih gigi dibuat dari campuran batu apung dan cuka anggur. Untuk memutihkan gigi, campuran tersebut diaplikasikan ke gigi layaknya pasta gigi yang dikenal saat ini.
Mungkin hal ini terdengar menjijikkan, namun memang bangsa Romawi kuno sudah lama mengenal praktik memutihkan gigi. Hanya saja, mereka menggunakan urin sebagai pemutih gigi.
Nyatanya, kandungan amonia dalam urin memang memiliki sifat memutihkan. Saat diaplikasikan ke gigi, amonia dalam urin dan susu kambing dapat membuat gigi menjadi lebih putih.
Saat ini praktik memutihkan gigi dengan urin dan susu kambing memang jarang terdengar seiring dengan banyaknya masyarakat yang lebih memilih menggunakan pasta gigi yang tentunya lebih higienis dan praktis. Di samping karena sulit memastikan kebersihannya, saat ini juga sudah semakin banyak teknologi yang dapat membuat gigi putih dengan lebih cepat.
Di abad pertengahan, sulit untuk menemukan produk pemutih gigi. Akan tetapi, seorang ahli bedah asal Perancis merekomendasikan campuran cuka, garam yang dibakar dan madu dapat membantu memutihkan gigi.
Cara ini dinilai cukup efektif. Kandungan dalam campuran cuka, garam dan madu memang dapat membuat gigi tampak lebih putih.
Pada abad ke-17, tukang cukur tidak hanya berperan sebagai tukang potong rambut. Mereka juga menyediakan perawatan memutihkan gigi untuk pelanggannya.
Agar gigi putih, tukang cukur menggunakan asam dan mengaplikasikannya ke gigi. Sifat asam yang cukup keras memang mampu memutihkan gigi. Akan tetapi, praktik memutihkan gigi seperti ini juga dapat merusak lapisan enamel gigi.
Hilangnya lapisan enamel dapat mempengaruhi banyak hal. Selain membuat gigi jadi lebih sensitif, hilangnya enamel juga bisa berujung pada pada gigi keropos.
Di awal abad ke-19, khasiat fluoride untuk kesehatan gigi mulai dikenal. Pada masa itu, para dokter gigi menemukan bahwa pasien yang giginya terekspos bahan kimia yang terkandung di dalam makanan dan air yang dikonsumsi, menunjukkan risiko lebih rendah terkena pembusukan gigi.
Temuan tersebut mendorong temuan-temuan lanjutan dan hingga kini, fluoride banyak ditemukan di hampir semua produk pasta gigi.
***
Di zaman dahulu, memutihkan gigi memang bisa menjadi perkara yang cukup rumit. Belum adanya produk perawatan gigi yang efektif dan aman digunakan membuat banyak dari orang-orang zaman dulu yang memilih untuk menggunakan bahan-bahan yang cukup berisiko.
Untungnya, solusi memutihkan gigi kini semakin mudah. Dengan Pepsodent Complete 8 Whitening, kamu pun bisa mendapatkan gigi putih dengan cara yang lebih mudah dan aman.