Pepsodent telah berbagi kebaikan di Indonesia selama 90 tahun dan terus mewujudkan tujuan mulia untuk mendukung edukasi serta perawatan gigi dan mulut seluruh masyarakat Indonesia. Salah satu bentuk kepedulian tersebut adalah dengan adanya program Pepsodent Sahur Amal yang berkontribusi memberikan santunan kepada 1.000 anak yatim dan mengalokasikan sebagian hasil penjualan Pepsodent Herbal menjadi 70.000 paket sahur. Langkah ini menggambarkan komitmen Pepsodent dalam berbagi kebaikan dan mendukung kebutuhan masyarakat.
Dalam mendukung kebutuhan kesehatan gigi dan mulut pada anak, penting untuk memahami tantangan yang dihadapi selama masa pertumbuhan mereka, seperti demam saat tumbuh gigi. Di usia 4-6 bulan, gigi bayi biasanya mulai tumbuh. Pertumbuhan gigi pada anak akan terus terjadi hingga usia 2-3 tahun. Selama tumbuh gigi, anak biasanya akan mengalami demam tumbuh gigi ringan. Meski tidak perlu dikhawatirkan, orang tua tetap harus siap jika selama demam anak jadi lebih rewel.
Kenapa bayi tumbuh gigi demam? Mungkin banyak orang tua yang merasa penasaran. Kondisi tumbuh gigi demam kemungkinan disebabkan oleh peradangan yang terjadi saat gigi yang tumbuh memotong jaringan gusi. Namun berbeda dengan demam biasa, demam karena tumbuh gigi memiliki beberapa ciri yang khas.
Demam yang terjadi karena gigi tumbuh biasanya tergolong ringan dan tidak lebih dari 38 derajat Celcius. Biasanya demam juga akan disertai dengan beberapa tanda lainnya, seperti ngiler, gusi bengkak, mudah marah, ruam di mulut dan nafsu makan turun.
Perilaku anak biasanya juga akan berubah. Ia jadi suka menggigit dan menggosok area sekitar mulut, telinga dan pipi.
Jika anak demam saat tumbuh gigi, pertama jangan panik. Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan agar anak tidak semakin rewel.
Selama tumbuh gigi, biasanya ada beberapa kebiasaan yang berubah. Salah satunya adalah kebiasaan suka menggigit benda apa pun yang ada di dekatnya.
Melihat si kecil suka menggigit benda di sekitarnya, orang tua tentu merasa khawatir. Namun alih-alih menghentikan buah hati secara paksa, ada baiknya orang tua menyalurkan kebiasaan tersebut ke arah yang lebih baik.
Orang tua bisa memberi camilan sehat untuk si kecil. Misalnya saja seperti apel yang sudah dipotong kecil. Selain itu, dampingi si kecil agar ia tidak tersedak.
Daripada menggigit benda-benda yang berisiko melukai mulut dan gigi si kecil, cobalah untuk memberinya teether atau mainan gigi.
Bahan mainan yang empuk relatif aman untuk si kecil. Namun perhatikan juga bahannya. Pastikan mainan gigi si kecil terbuat dari bahan yang aman dan bebas BPA. Selain itu, bersihkan mainan tersebut sebelum memberikannya ke anak.
Rasa nyeri yang dirasakan saat tumbuh gigi bisa membuat si kecil merasa tidak nyaman. Inilah yang membuatnya rewel.
Untuk membantu meredakan nyeri, orang tua bisa mengusap gusi si kecil dengan jari yang bersih. Usap secara perlahan dan lembut. Usapan lembut bisa membantu mengurangi nyeri yang dirasakan.
Minuman dingin juga bisa membantu meredakan nyeri yang dirasakan saat tumbuh gigi. Akan tetapi, usahakan minuman yang diberikan tidak terlalu dingin. Suhu yang terlalu dingin bisa membuat gusi si kecil terasa sakit. Selain itu, ada baiknya jika minuman yang diberikan adalah minuman yang bernutrisi seperti yoghurt atau susu dingin.
Saat gigi si kecil sudah tumbuh, ajarkan ia untuk menjaga kebersihan giginya sejak dini. Hal ini akan sangat bagus untuk kesehatan giginya nanti.
Merawat gigi sejak kecil juga bisa mengurangi resiko gigi berlubang dan masalah gigi lainnya. Namun karena lapisan enamel dan dentin yang lebih tipis, pastikan untuk menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride seperti rangkaian pasta gigi Pepsodent Kids untuk menjaga kekuatan gigi si kecil sejak dini. Dan pastikan juga si kecil memakai sikat gigi khusus anak dengan bulu sikat yang lebih lembut agar mampu membersihkan sela-sela gigi tanpa melukai gusi.
Sikat gigi Pepsodent Kids adalah sikat gigi anak yang dirancang khusus untuk anak-anak. Dengan bulu sikatnya yang halus, sikat gigi Pepsodent Kids membersihkan gigi anak yang nyaman digunakan tanpa melukai gusi.
Artikel telah ditinjau oleh drg.Veni Emiriya