Erosi gigi merupakan salah satu masalah kesehatan gigi. Seperti gigi berlubang dan radang gusi, erosi gigi cukup umum ditemukan dan apabila tidak diatasi dengan baik dapat mengakibatkan masalah kesehatan lain yang lebih rumit.
Gigi terdiri atas lapisan keras dan lapisan organik. Lapisan keras gigi yang terkuat adalah enamel. Erosi gigi adalah terkikisnya lapisan keras gigi secara kimiawi oleh asam yang tidak bersumber dari metabolisme bakteri. Erosi akan mengurangi lapisan enamel sebagai pelindung terluar gigi dan mengekspos lapisan dentin. Lapisan dentin bersifat porus atau memiliki lubang yang terhubung dengan saraf sehingga apabila terekspos akan menimbulkan rasa nyeri atau biasa disebut erosi enamel gigi.
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan erosi enamel gigi, di antaranya:
Makanan dan minuman yang asam akan membuat lapisan enamel menjadi lebih lunak dan mudah terkikis. Namun, hal ini hanya akan terjadi jika kamu mengonsumsi makanan atau minuman bersifat asam secara terus menerus dalam jangka waktu yang panjang.
Pada orang yang mengalami masalah pencernaan, asam lambung akan naik dari saluran pencernaan ke mulut. Bila terjadi terus menerus, sifat asam dari asam lambung akan menyebabkan lapisan enamel menjadi rusak dan terkikis.
Salah satu fungsi air liur adalah menetralkan asam pada mulut, sehingga lapisan enamel yang melunak akan kembali ke kondisi normal. Tapi bila produksi air liur kurang, maka lapisan enamel akan terus melunak dan perlahan-lahan terkikis.
Masalah erosi enamel gigi cukup sering terjadi, terutama pada orang yang kurang menjaga kebersihan gigi. Beberapa gejala erosi enamel gigi yang perlu kamu waspadai adalah:
Ketika mulai terkikis, lapisan enamel akan menjadi semakin tipis dan berwarna transparan. Saat itulah lapisan dentin yang berwarna kekuningan akan mulai terlihat, sehingga warna gigi akan terlihat kuning pula.
Bila lapisan enamel terkikis dan lapisan dentin mulai terbuka, maka gigi akan menjadi lebih sensitif terhadap suhu dan rasa makanan, terutama pada makanan yang terlalu dingin, terlalu asam, dan pedas.
Terkikisnya lapisan enamel akan membuat lapisan terluar gigi menjadi tidak rata. Bila lapisan enamel terus terkikis, lama-kelamaan gigi akan menjadi retak.
Bila lapisan enamel gigi sudah terkikis cukup parah, maka gigi akan berlubang. Bila lubang sudah mencapai bagian dalam gigi, terutama ruang syaraf, maka gigi akan terasa sakit.
Bila kamu mulai mengalami gejala erosi enamel gigi yang disebutkan di atas, sebaiknya kamu segera berkonsultasi ke dokter gigi, terutama bila gigi terus terasa sakit. Apabila erosi dibiarkan semakin parah hingga berlubang, gigi menjadi rentan terhadap infeksi bakteri dan dapat menimbulkan kondisi abses pada gigi.
Kalau gigi terasa ngilu namun kamu belum sempat berkonsultasi ke dokter, ada beberapa langkah sederhana yang bisa kamu lakukan untuk mencoba mengatasi rasa ngilu tersebut, di antaranya:
1. Berkumur dengan air hangat untuk membersihkan sisa makanan yang tersangkut di sela gigi.
2. Konsumsi air putih dengan cukup untuk menghindari masalah mulut kering.
3. Kunyah permen karet bebas gula untuk merangsang produksi air liur.
4. Saat minum minuman manis atau asam, gunakan sedotan agar meminimalisir kontak minuman yang manis atau asam dengan gigi.
Selain langkah di atas, penggunaan pasta gigi untuk gigi sensitif juga bisa jadi pilihan kamu untuk mengatasi serta mencegah rasa ngilu akibat erosi enamel gigi. Sensitive Mineral Expert by Pepsodent Relief & Protect variant Original adalah solusi untuk kamu. Kandungan mineral HAP dalam pasta gigi ini juga membantu mengembalikan mineral alami gigi dan dapat membantu mengurangi rasa ngilu di gigi dalam 30 detik*. Selain itu, kandungan Zinc dan Fluoride-nya juga membantu melindungi gigi dari plak dan gigi berlubang.
Erosi enamel gigi sebenarnya bisa dicegah dengan cara menjaga kebersihan gigi dengan cermat. Tapi bila erosi enamel gigi sudah terjadi, langkah yang tepat bisa membantu kamu mengatasinya.
*Dengan pemakaian teratur sesuai petunjuk penggunaan.
Artikel telah ditinjau oleh drg.Nanditha Puspadewi
Sumber: