Gigi geraham menyimpan sederet potensi masalah yang terkadang disepelekan. Padahal kalau dibiarkan, masalah ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Misalnya, saat masalah pada gigi geraham seperti abses gigi muncul, infeksi bisa menyebar lebih mudah ke organ lain. Jadi agar lebih peka, yuk pahami seluk beluk tentang gigi geraham dan masalah yang biasa dialaminya.
Gigi geraham adalah gigi yang berada paling belakang di mulut dan berfungsi sebagai penggiling makanan. Karena posisinya di ujung mulut, gigi geraham belakang sering sulit dijangkau oleh sikat gigi atau alat kebersihan mulut lainnya.
Ada gigi geraham atas dan gigi geraham bawah. Gigi geraham atas letaknya di sisi rahang atas, sedangkan gigi geraham bawah ada di rahang bawah. Kedua posisi ini punya tantangan berbeda dalam perawatan dan risiko masalahnya.
Masalah pada gigi geraham sangat bervariasi, mulai dari ringan sampai yang serius. Berikut beberapa jenis yang sering dijumpai:
Impaksi adalah kondisi di mana gigi geraham tidak bisa tumbuh sempurna ke permukaan gusi, entah karena tertahan sebagian atau sepenuhnya. Impaksi paling sering terjadi pada gigi geraham bungsu atau gigi geraham belakang. Meski begitu, masalah ini juga bisa menyerang gigi geraham yang lain.
Saat bakteri masuk ke dalam jaringan gigi, terutama lewat kerusakan atau retakan, nanah bisa terbentuk di ujung akar gigi atau di sekitar gusi. Abses gigi geraham bahkan bisa lebih berbahaya karena struktur anatomi di belakang mulut kurang mampu menahan penyebaran infeksi.
Karena letaknya sulit dijangkau sikat gigi, gigi geraham sering menjadi sasaran karies. Lubang kecil yang tak ditangani bisa berkembang hingga mencapai akar gigi geraham. Kondisi seperti ini menyebabkan infeksi pada akar, bahkan tidak jarang memerlukan perawatan saluran akar.
Gigi geraham yang sudah melemah bisa saja patah. Karena berada di belakang, patahan sebagian mungkin sulit diperbaiki atau bahkan tidak tampak dengan mudah dari luar.
Khusus untuk gigi geraham bungsu yang tumbuh sebagian, celah antara gigi dan selubung gusi bisa menjadi tempat sisa makanan dan bakteri berkumpul. Itulah yang menyebabkan perikoronitis (radang gusi di sekitar geraham bungsu). Ini sering kali jadi pemicu munculnya rasa sakit, pembengkakan, dan infeksi.
Tumbuhnya gigi geraham, terutama saat impaksi bisa menekan gigi sebelahnya. Akibatnya, gigi lain akan bergeser atau miring, hingga akhirnya merusak susunan gigi.
Merawat gigi geraham memang butuh perhatian ekstra. Berikut cara agar gigi geraham tetap sehat dan terhindar dari risiko masalah:
Mulailah dari dasar, yakni menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride. Pastikan sikat sampai ke area paling belakang. Gunakan sikat gigi dengan bulu lembut dan kepala kecil agar bisa menjangkau celah. Lakukan floss atau benang gigi dengan hati-hati di antara gigi geraham agar sisa makanan tidak tertinggal. Bila perlu, gunakan sikat gigi khusus atau obat kumur antiseptik.
Setelah makan, terutama makanan yang mudah terselip atau lengket, coba berkumur dengan air garam hangat. Ini bisa membantu membersihkan sisa makanan dan melemahkan bakteri yang menempel di sekitar gigi geraham.
Hindari makanan yang terlalu keras atau sangat lengket. Makanan-makanan seperti ini bisa menusuk atau merusak gigi geraham. Selain itu, batasi gula dan makanan manis untuk menghambat berkembangnya bakteri penyebab karies.
Jangan tunggu sakit. Periksakan gigi secara rutin, minimal setiap 6 bulan sekali. Dokter gigi bisa melakukan pemeriksaan, pembersihan karang gigi, dan pemantauan apakah gigi geraham sedang bermasalah, termasuk memeriksa impaksi gigi geraham lewat rontgen bila diperlukan.
Menjaga gigi geraham bukan sekadar soal sikat gigi dua kali sehari. Gigi geraham, terutama bagian belakang, butuh perhatian ekstra karena posisinya yang sulit dijangkau dan fungsinya yang berat setiap kali Anda mengunyah. Untungnya, Anda bisa mencegah rasa ngilu, nyeri, dan kerusakan pada gigi geraham dengan langkah sederhana di rumah. Salah satunya dengan memilih produk perawatan yang tepat.
Gunakan Pepsodent Expert Maxi Repair untuk melindungi gigi dari rasa ngilu dan kerusakan lebih lanjut. Pasta gigi ini mengandung HAP mineral, yakni zat yang dapat membantu membentuk lapisan kuat dan tahan lama di atas dentin, menutup lubang mikroskopis di akar gigi geraham, serta mencegah ngilu datang kembali. Jadi, bukan cuma mengurangi sensitivitas gigi untuk sementara, tapi benar-benar memperkuat struktur gigi dari dalam.
Lengkapi juga rutinitas Anda dengan sikat gigi Pepsodent Nanosoft Sensitive yang memiliki bulu sikat 20x lebih lembut dengan ukuran hanya 0.01mm. Desainnya dibuat khusus agar mampu menjangkau sela-sela gigi geraham belakang dan membersihkan area gusi sensitif tanpa menimbulkan rasa sakit. Kombinasi keduanya bisa jadi solusi sederhana tapi efektif untuk menjaga gigi geraham atas dan bawah tetap bersih, kuat, dan bebas nyeri.