Lubang pada gigi merupakan gangguan kesehatan yang harus lekas diatasi. Selain memicu kerusakan gigi yang lebih parah, lubang tersebut juga berisiko membuat gigi ngilu. Kendati demikian, ternyata masih banyak orang mengalami gigi ngilu setelah ditambal. Kendala tersebut tentu membuat siapa pun yang mengalaminya jadi bertanya-tanya dan masih merasa terganggu. Kenali berbagai hal yang menyebabkan gigi sudah ditambal tapi masih ngilu supaya bisa mengatasinya dengan cara paling efektif.
Kondisi gigi ngilu setelah ditambal biasanya disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:
Gigi berlubang yang baru terjadi pada lapisan terluar (enamel) biasanya belum mengakibatkan rasa sakit yang mengganggu. Namun, lain halnya jika lubang sudah mencapai dentin bahkan pulpa (kamar saraf). Rasa sakit yang ditimbulkan lubang pada gigi yang sudah terlalu dalam bukan sekadar ngilu, melainkan juga sensasi berdenyut yang sukar hilang bahkan berisiko mengganggu kenyamanan tidur.
Saat ini, teknik penambalan sinar paling banyak digunakan dokter gigi untuk menyempurnakan pengaplikasian bahan komposit. Teknik ini menghasilkan warna tambalan menyerupai gigi asli sehingga tampak estetik. Sayangnya, penambalan sinar disertai pengolesan bahan bersifat asam (disebut etsa) untuk menyokong kekuatan komposit. Kontak langsung antara lapisan dalam gigi dan zat asam tersebut berisiko menimbulkan ngilu, bahkan berhari-hari pasca penambalan dilakukan.
Biang keladi berikutnya yang menyebabkan gigi ngilu setelah ditambal adalah lubang gigi yang belum bersih maksimal. Bakteri serta sisa jaringan rusak yang tertinggal membuat pembentukan lubang pada gigi masih berlanjut meskipun baru selesai ditambal. Namun, risiko penyebab gigi ngilu ini sebenarnya terbilang kecil karena dokter gigi akan memastikan bahwa lubang benar-benar sudah bersih sebelum mulai menambal.
Gigi sudah ditambal tapi masih ngilu juga bisa terjadi sebagai bentuk reaksi alergi tubuh terhadap bahan tambal. Selain kemunculan ngilu, alergi juga bisa disertai gejala lain seperti ruam dan gatal di sekitar gigi yang baru ditambal. Salah satu jenis bahan tambalan gigi yang paling berisiko menimbulkan reaksi alergi adalah amalgam.
Terkadang infeksi atau peradangan dapat terjadi di sekitar gusi tempat gigi yang ditambal. Kondisi ini sebenarnya tidak berbahaya jika infeksi dipantau dokter gigi secara intensif karena tubuh punya kemampuan alami mengatasi infeksi. Di samping itu, dokter akan meresepkan obat anti radang untuk mengurangi nyeri dan mempercepat penyembuhan infeksi.
Risiko gigi ngilu setelah ditambal bisa dicegah dengan melakukan tips sebagai berikut:
Dokter akan melakukan pemeriksaan mendalam sesaat sebelum melakukan penambalan gigi. Pada tahap ini, Anda berkesempatan menanyakan keadaan gigi secara detail, meliputi tingkat kerusakan dan efek samping pasca penambalan. Kerusakan gigi yang parah memang berisiko menimbulkan rasa nyeri sehingga membuat dokter mesti lebih sigap melakukan antisipasi.
Utamakan konsumsi makanan bertekstur lembut agar gigi tidak perlu mengunyah terlalu kuat setelah ditambal. Hal ini penting untuk memberi jeda waktu pada gigi yang baru ditambal agar kondisinya semakin kuat. Beberapa makanan yang direkomendasikan pasca penambalan gigi, antara lain bubur, sup, kentang tumbuk, dan telur rebus.
Proses mengunyah pasca penambalan gigi juga tidak boleh dilakukan sembarangan. Sebaiknya Anda tidak terlalu banyak menggunakan gigi yang baru ditambal dan mengunyah dengan sisi gigi lain. Contohnya, jika gigi yang baru ditambal terletak di sebelah kanan rongga mulut, maka mengunyahlah dengan gigi bagian kiri setidaknya selama 24 jam pasca penambalan.
Rasa sakit akan berangsur-angsur hilang bila Anda melakukan beberapa cara mengatasi gigi ngilu setelah ditambal, yaitu:
Biasanya dokter akan memberikan resep obat pereda nyeri (seperti paracetamol, ibuprofen, atau kalium diklofenak) ketika menemukan kecenderungan gigi ngilu pasca penambalan. Jadi, usahakan mengonsumsi obat tersebut secara teratur dan perbanyak istirahat supaya ngilu pada gigi tidak terlalu mengganggu.
Prosedur ini bertujuan mencegah penyebaran kerusakan pada gigi yang mengalami infeksi. Setelah memberikan bius lokal, dokter akan membuat lubang kembali pada gigi yang sakit lalu membersihkan saluran akar serta jaringan di sekitarnya. Selanjutnya, dokter akan menutup lubang dengan tambalan sementara untuk mengamati reaksi yang ditimbulkan. Bila gigi sudah tidak ngilu lagi, maka dokter akan melakukan penambalan permanen.
Gigi sudah ditambal tapi masih ngilu menunjukkan bahwa sensitivitasnya sedang meningkat. Untuk mengatasi hal tersebut, sebaiknya Anda menyikat gigi dengan produk khusus gigi sensitif, seperti Pasta Gigi Pepsodent Sensitive Expert. Formulanya diperkaya potassium citrate, zinc, hydroxyapatite, dan fluoride yang terbukti secara klinis dapat mengurangi rasa ngilu akibat gigi sensitif hanya dalam 30 detik.
Sempurnakan penggunaan pasta gigi Pepsodent khusus gigi sensitif dengan Sikat Gigi Pepsodent Nanosoft Sensitive. Bulu sikatnya 20 kali lebih lembut serta didesain khusus untuk membersihkan gigi dan gusi sensitif. Teknologi Nanosoft pada varian sikat gigi Pepsodent ini mampu menghilangkan 4 lapis plak dalam sekali sikat. Di samping itu, leher sikat 3 sudutnya yang fleksibel mampu menjangkau hingga bagian mulut terdalam. Momen menyikat gigi saat terasa ngilu tak lagi menyiksa dan sensitivitasnya akan berkurang dengan penggunaan pasta gigi dan sikat gigi khusus gigi sensitif dari Pepsodent.
Kini, persoalan gigi ngilu setelah ditambal tak akan bikin cemas lagi sebab Anda sudah tahu cara mencegah dan mengatasinya. Bergegaslah mengatasi lubang pada gigi agar terhindar dari risiko kerusakan yang lebih parah.