Selama tumbuh gigi, anak biasanya akan mengalami demam tumbuh gigi ringan. Meski tidak perlu dikhawatirkan, orang tua tetap harus siap jika selama demam anak jadi lebih rewel. Anda juga perlu tahu perbedaan demam biasa dan demam tumbuh gigi agar tidak salah dalam mengambil tindakan. Namun sebelum itu, kenapa bayi tumbuh gigi demam?
Apakah tumbuh gigi bisa menyebabkan demam? Mungkin tidak sedikit yang masih meragukan hal tersebut. Namun faktanya, terkadang gigi tumbuh memang bisa menyebabkan demam, terlebih untuk gigi geraham.
Ketika gigi baru menembus gusi, tubuh bereaksi terhadap proses tersebut, salah satunya dengan peradangan di area gusi yang bisa menyebabkan sedikit pembengkakan. Proses inilah yang kadang menimbulkan demam ringan.
Selain itu, rasa nyeri yang muncul di gusi bisa menyebabkan stres pada tubuh anak, membuat daya tahannya agak menurun. Akibatnya, tubuhnya jadi lebih rentan dan mudah mengalami demam.
Meski demam ketika gigi tumbuh sudah menjadi hal yang biasa, Anda perlu waspada jika suhu tubuh anak mencapai lebih dari 38 derajat Celsius atau demam berlangsung lebih dari satu hingga dua hari. Bisa saja, ada penyebab lain yang memerlukan perhatian medis lebih lanjut.
Demam yang terjadi karena gigi tumbuh biasanya tergolong ringan dan tidak lebih dari 38 derajat Celcius. Biasanya demam juga akan disertai dengan beberapa tanda lainnya, seperti ngiler, gusi bengkak, mudah marah, ruam di mulut dan nafsu makan turun.
Perilaku anak biasanya juga akan berubah. Ia jadi suka menggigit dan menggosok area sekitar mulut, telinga dan pipi.
Jika anak demam saat tumbuh gigi, pertama jangan panik. Berikut beberapa cara mengatasi demam bayi tumbuh gigi agar tidak semakin rewel.
Selama tumbuh gigi, biasanya ada beberapa kebiasaan yang berubah. Salah satunya adalah kebiasaan suka menggigit benda apa pun yang ada di dekatnya.
Melihat si kecil suka menggigit benda di sekitarnya, orang tua tentu merasa khawatir. Namun, alih-alih menghentikan buah hati secara paksa, ada baiknya orang tua menyalurkan kebiasaan tersebut ke arah yang lebih baik.
Orang tua bisa memberi camilan sehat untuk si kecil. Misalnya saja seperti apel yang sudah dipotong kecil. Selain itu, dampingi si kecil agar ia tidak tersedak.
Daripada menggigit benda-benda yang berisiko melukai mulut dan gigi si kecil, cobalah untuk memberinya teether atau mainan gigi.
Bahan mainan yang empuk relatif aman untuk si kecil. Namun, perhatikan juga bahannya. Pastikan mainan gigi si kecil terbuat dari bahan yang aman dan bebas BPA. Selain itu, bersihkan mainan tersebut sebelum memberikannya ke anak.
Rasa nyeri yang dirasakan saat tumbuh gigi bisa membuat si kecil merasa tidak nyaman. Inilah yang membuatnya rewel.
Untuk membantu meredakan nyeri, orang tua bisa mengusap gusi si kecil dengan jari yang bersih. Usap secara perlahan dan lembut. Usapan lembut bisa membantu mengurangi nyeri yang dirasakan.
Minuman dingin juga bisa membantu meredakan nyeri yang dirasakan saat tumbuh gigi. Akan tetapi, usahakan minuman yang diberikan tidak terlalu dingin. Suhu yang terlalu dingin bisa membuat gusi si kecil terasa sakit. Selain itu, ada baiknya jika minuman yang diberikan adalah minuman yang bernutrisi seperti yoghurt atau susu dingin.
Setelah gigi si kecil tumbuh, gigi tersebut harus dirawat dengan baik. Caranya sendiri sama seperti cara merawat gigi orang dewasa dengan beberapa penyesuaian. Berikut tipsnya:
Ajak si kecil untuk menggosok gigi dua kali sehari, yaitu setelah sarapan dan sebelum tidur. Biasakan mereka untuk melakukannya secara mandiri, sambil Anda mengawasi. Namun, apabila si Kecil masih berusia di bawah tujuh tahun dan kemampuan motoriknya masih berkembang, Anda perlu mengawasi dan membantunya menyikat gigi. Terus ingatkan mereka bahwa menggosok gigi sebelum tidur itu sangat penting, karena sisa makanan dan bakteri bisa menyebabkan gigi berlubang jika tidak dibersihkan.
Anak-anak biasanya suka makanan manis seperti permen dan kue. Tapi kalau terlalu banyak konsumsi gula, ini bisa merusak gigi.
Coba kurangi makanan dan minuman manis si kecil. Ganti camilan dengan buah segar atau makanan sehat lainnya. Selain baik untuk gigi, kebiasaan ini juga bagus untuk menjaga kesehatan secara umum.
Jika anak masih suka menggunakan botol dot untuk minum susu, sebaiknya mulai kurangi kebiasaan ini. Botol dot bisa membuat gigi anak terendam dalam cairan manis yang bisa menyebabkan kerusakan gigi.
Anda bisa ajak si kecil untuk minum susu dari gelas. Dengan cara ini, Anda juga telah melatih mereka agar lebih mandiri.
Dengan memahami perbedaan antara demam biasa dan demam tumbuh gigi, Anda bisa lebih tenang dalam menghadapi perubahan yang terjadi pada si kecil. Selain itu, jangan lupakan pentingnya menjaga kesehatan gigi anak selama masa tumbuh gigi.
Untuk merawat gigi susu yang sedang tumbuh, gunakan Pepsodent Kids Sweet Strawberry yang diformulasikan khusus untuk kebutuhan gigi anak. Pasta gigi ini juga telah disempurnakan dengan fluoride serta rasa buah yang disukai anak. Agar hasilnya lebih optimal, gunakan juga sikat gigi Pepsodent Kids untuk membersihkan gigi mereka dengan efektif.
Pepsodent juga telah bekerja sama dengan Halodoc untuk memberikan kemudahan akses pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi masyarakat Indonesia. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mendapatkan potongan senilai Rp25.000 dengan cara membeli produk Pepsodent dan memindai QR code yang terdapat di kemasan.