Kesehatan gigi bergantung pada cara dan frekuensi kamu membersihkannya. Hal sederhana seperti menggosok gigi rutin 2x sehari dan mengganti sikat gigi secara berkala dapat memberikan dampak besar pada kesehatan gigi kamu. Jadi kapan saja sebaiknya mengganti sikat gigi?
Secara umum, sikat gigi dianjurkan untuk diganti setiap 3 bulan sekali dan atau setelah sembuh dari penyakit menular. Meski dianjurkan, beberapa studi mengungkap bahwa mengganti sikat gigi setelah sembuh dari penyakit seperti flu, demam, atau radang tenggorokan tidak selalu perlu dilakukan. Hal ini terungkap melalui sebuah studi yang dipaparkan pada pertemuan tahunan The Pediatric Academic Societies di Washington DC.
Pada dasarnya tubuh kamu telah memproduksi antibodi untuk melawan serangan virus flu atau demam. Sehingga kuman flu yang masih ada di sikat gigi tidak akan membuat kamu terinfeksi lagi. Itu sebabnya mengganti sikat gigi setelah sembuh dari flu tidak selalu harus dilakukan. Kecuali jika sebelumnya pernah terkena COVID, maka sikat gigi dan alat pembersih gigi lainnya perlu diganti untuk mencegah terinfeksi kembali sekaligus menularkan pada anggota keluarga.
Selain itu, hal lain yang perlu kamu perhatikan adalah mengganti sikat gigi setidaknya 3 bulan sekali. Apa alasannya?
Sikat gigi merupakan reservoir atau tempat berpotensi tumbuhnya mikroorganisme. Pada satu sikat gigi bisa ditemukan mencapai lebih dari 10 juta bakteri dan virus. Jika tidak disimpan dengan baik dan diganti dengan rutin hal ini justru mampu mendatangkan penyakit
Asosiasi Dokter Gigi Amerika atau The American Dental Association menyarankan untuk mengganti sikat gigi setiap tiga bulan. Pasalnya, setelah tiga bulan, bulu sikat gigi tidak lagi dapat membersihkan secara efektif. Apalagi jika kamu menyikat gigi dengan keras, bisa saja sikat gigi perlu diganti lebih cepat dari periode yang dianjurkan.
Lama tidak mengganti sikat gigi juga akan membuat proses membersihkan gigi dan mulut tidak maksimal. Akibatnya plak akan cepat menumpuk dan mengeras menjadi karang gigi atau menyebabkan gigi berlubang.
Penyintas COVID-19 pada khususnya perlu mengganti sikat gigi secepatnya setelah sembuh dari virus tersebut. Virus COVID jauh lebih berbahaya dari kuman penyebab pilek dan batuk biasa. Karena itulah, kondisi ini mengharuskan para penyintas membuang sikat gigi lama meski belum mencapai waktu 3 bulan agar tidak terjangkit lagi dan berisiko menularkan pada orang lain.
Sikat Gigi Pepsodent Silver Charcoal Soft tidak hanya memiliki bulu sikat yang lembut dan halus, sikat gigi ini juga memiliki partikel silver dan charcoal. Kombinasi dua partikel tersebut dapat mengurangi pertumbuhan bakteri di sikat gigi. Di bagian kepala sikat juga terdapat pembersih lidah untuk membantu basmi bakteri penyebab bau mulut agar nafas kamu tetap segar.
Sikat Gigi Pepsodent Silver Charcoal memiliki leher tiga sudut yang dapat menjangkau dan membersihkan bagian gigi belakang. Dengan begitu, kamu bisa membersihkan area gigi secara menyeluruh.Optimalkan perlindungan gigi dan mulut kamu dari bakteri dengan berkumur menggunakan
Pepsodent Mouthwash Active Defense. Dilengkapi dengan kandungan CPC, obat kumur ini dapat membantu mengurangi bakteri ≥99.9% dalam 30 detik dan mengurangi plak hingga 5x setelah 30 hari penggunaan. Terdapat juga fluoride yang terbukti ampuh menjaga kesehatan gigi dan gusi.
Dengan menggunakan produk perawatan gigi dari Pepsodent, kamu bisa mengurangi pertumbuhan bakteri di gigi dan mulut sekaligus menjaga kesehatan area tersebut. Pastikan juga untuk mengganti sikat gigi setiap tiga bulan sekali ya!
Artikel telah ditinjau oleh drg.Fatimah Gita
Referensi: