Apa Penyebab Sakit Gigi: Penyakit-Penyakit Gigi yang Paling Umum

Apa Penyebab Sakit Gigi: Penyakit-Penyakit Gigi yang Paling Umum

Semua orang yang pernah mengalami sakit gigi pasti setuju bahwa nyeri yang ditimbulkannya, selain mengganggu aktivitas sehari-hari, benar-benar menyebabkan penderitanya tersiksa. Masalahnya, siapapun bisa mengalami sakit gigi. Lalu, sebenarnya apa penyebab sakit gigi dan bagaimana kita bisa mencegahnya? Simak artikel ini untuk mengetahui penyebab sakit gigi, bagaimana mengatasi sakit gigi, serta cara-cara mencegah sakit gigi.

Apa penyebab sakit gigi?

Mungkin Anda sudah menduga bahwa gigi berlubang adalah penyebab sakit gigi yang paling umum, tapi penyebab gigi berlubang dan sakit gigi bisa bermacam-macam;

  1. Karies gigi. Karies atau lubang pada gigi adalah kerusakan pada jaringan gigi akibat terjadinya ketidakseimbangan siklus demineralisasi dan remineralisasi, dimana proses demineralisasi terjadi terus-menerus. Proses ini akan menyebabkan terkikisnya lapisan enamel gigi, lalu rusaknya lapisan dentin di bawahnya, dan akhirnya menyebabkan gigi berlubang. Karies disebabkan oleh 4 (empat) faktor utama yaitu, adanya bakteri, bentuk atau morfologi gigi, konsumsi makanan dan minuman manis yang berlebih, dan plak pada gigi.
  2. Penyakit gusi.. Adanya plak yang menumpuk pada gusi bisa menyebabkan terjadinya radang gusi ringan atau gingivitis, yang jika tidak tertangani bisa berujung pada radang gusi yang lebih parah atau periodontitis, dan dapat terjadi pembentukan abses pada gusi. Infeksi ini bisa menyebar dan merusak jaringan pendukung gigi.
  3. Gigi sensitif. Gigi sensitif bisa terjadi karena garis gusi yang turun hingga akar gigi terekspos, atau akibat penipisan enamel gigi.
  4. Kekurangan kalsium. Jika tubuh tidak mendapatkan asupan kalsium yang cukup, tubuh akan mengambil cadangan kalsium pada gigi dan tulang, yang pada akhirnya bisa menyebabkan gigi keropos
  5. Tambalan gigi yang lepas. Jika tambalan gigi terlepas, gigi Anda yang berlubang akan kembali terekspos sehingga sisa-sisa makanan dan bakteri dapat menyusup masuk dan menimbulkan nyeri.

Semua hal di atas dapat menyebabkan sakit gigi, tetapi hanya dokter gigi yang bisa memastikan penyebab sakit gigi Anda. Tidak ada patokan untuk berapa lama sakit gigi berlangsung, namun segeralah pergi ke dokter gigi jika Anda juga mengalami demam, bengkak pada pipi atau rahang, dan nyeri gigi yang berkelanjutan selama lebih dari 2 hari.

Cara mengatasi dan mencegah sakit gigi

Pada kasus yang berat, dokter gigi akan memutuskan perawatan yang tepat untuk penyakit gigi Anda seperti cabut gigi, terapi fluoride, atau perawatan saluran akar gigi.

Tetapi Anda bisa mencoba beberapa cara mengobati sakit gigi menggunakan metode di bawah ini untuk kasus-kasus ringan

  • Berkumur dengan air garam. Air garam membantu meringankan nyeri pada gigi dan meredakan bengkak pada gusi.
  • Berkumur dengan air hangat yang dicampur setetes minyak cengkeh. Senyawa eugenol dalam cengkeh dapat menghilangkan rasa sakit, meredakan peradangan, dan membunuh bakteri penyebab sakit gigi. Namun, anak-anak, wanita hamil dan menyusui sebaiknya tidak menggunakan minyak cengkeh, dan berhati-hatilah supaya minyak cengkeh tidak tertelan.
  • Mengunyah bawang putih. Bawang putih mengurangi nyeri gigi dengan membunuh bakteri penyebab sakit gigi. Kunyah bawang putih di bagian gigi yang sakit selama beberapa menit, namun jangan terlalu lama.
  • Mengompres dengan es batu. Suhu dingin dapat membantu meredakan rasa sakit dan mengurangi peradangan.

Jangan tunggu sampai nyeri datang dan praktikkan cara mencegah sakit gigi berikut:

  1. Perhatikan kesehatan gigi dan mulut. Menyikat gigi dengan baik selama 2 menit pagi dan malam hari sebelum tidur merupakan cara terbaik untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride seperti Pepsodent Pencegah Gigi Berlubang diperkaya dengan active micro-calcium dan pro-fluoride complex  sehingga dapat memberikan perlindungan maksimal dari gigi berlubang. 
  2. Kurangi konsumsi makanan dan minuman dengan kandungan gula yang tinggi. Pola makan yang bergizi dan seimbang tidak hanya menyehatkan gigi dan mulut, tetapi juga tubuh Anda.
  3. Berkumur dengan mouthwash dan menggunakan benang gigi. Mouthwash dapat membunuh bakteri yang tidak terjangkau oleh sikat gigi, dan benang gigi membantu membersihkan plak yang tertinggal di sela-sela gigi.
  4. Rajin memeriksa kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi. Pemeriksaan rutin ke dokter gigi sebaiknya dilakukan minimal setiap 6 bulan. Dokter gigi akan membersihkan plak dan karies gigi sehingga masalah gigi bisa tertangani sejak dini.

Dengan melakukan pencegahan dini terhadap masalah-masalah gigi, sakit gigi dan berbagai macam komplikasinya bisa dihindari dan Anda bisa bebas tersenyum tanpa meringis kesakitan! Untuk mengetahui lebih lanjut, simak pula artikel kami tentang berbagai penyakit penyebab bau mulut.