Gusi tumbuh di gigi berlubang? Mungkin ada beberapa dari Anda yang pernah mendengarnya, atau bahkan mengalaminya sendiri.
Kondisi yang sering disebut dengan istilah polip pulpa/polip gigi ini memang tampak menyeramkan. Namun sebelum Anda panik atau membayangkan hal yang sangat buruk, yuk pahami apa itu polip gigi dulu.
Polip pulpa adalah kondisi medis yang terjadi ketika jaringan di bagian tengah gigi mengalami pembengkakan dan tumbuh menonjol keluar melalui lubang pada gigi yang rusak. Dalam istilah medis, kondisi ini terkadang disebut pulpitis hiperplastik kronis.
Saat gigi berlubang dan tidak segera ditangani, bakteri bisa masuk dan menginfeksi pulpa. Pulpa sendiri merupakan inti dari gigi. Ketika bagian ini terinfeksi, terjadilah peradangan kronis.
Meski mengalami peradangan, pasokan darah ke area ini justru tetap lancar bahkan meningkat. Inilah yang membuat jaringan pulpa terus tumbuh dan akhirnya menonjol keluar melalui lubang gigi yang secara awam sering disebut sebagai gusi tumbuh di gigi berlubang.
Pertanyaannya sekarang, mengapa gigi bolong tumbuh daging? Jawabannya sebenarnya cukup kompleks. Namun secara umum, berikut beberapa hal yang bisa menyebabkan polip pulpa:
Ketika karies (lubang gigi) berkembang hingga menembus lapisan enamel, dentin, dan akhirnya mencapai pulpa, pulpa akan lebih mudah terpapar infeksi. Saat infeksi dan iritasi kronis terjadi, hal ini bisa memicu pertumbuhan jaringan pulpa yang tidak normal sebagai bentuk respons pertahanan tubuh. Itulah awal dari polip pulpa.
Patah, retak, atau benturan kuat pada gigi juga bisa membuat pulpa lebih rentan bakteri dan iritasi. Dalam kondisi ini, jaringan pulpa yang terluka bisa meradang dan tumbuh keluar lewat celah yang terbentuk.
Beberapa sumber menyebut bahwa perubahan hormon, misalnya estrogen atau progesteron bisa memperkuat respons pertumbuhan jaringan. Kondisi ini membuat risiko terbentuknya polip pulpa meningkat.
Jika lubang gigi tidak steril atau sering terpapar sisa makanan dan bakteri, hal ini bisa memicu iritasi dan infeksi. Akibatnya, pulpa akan merespons dengan membentuk jaringan baru atau polip.
Kalimat “polip pulpa berdarah” bisa mengundang rasa takut. Tapi apakah kondisi ini benar-benar berbahaya?
Pada tahap awal, polip pulpa mungkin tidak menimbulkan keluhan berarti. Anda mungkin hanya melihat ada benjolan aneh di gigi tanpa ada rasa sakit yang mengganggu.
Namun seiring waktu, kondisi ini bisa berkembang menjadi polip pulpa berdarah. Benjolan ini sangat sensitif dan mudah berdarah saat terkena makanan atau sikat gigi. Perdarahan ini bukan hanya tidak nyaman. Ini juga menandakan bahwa jaringan tersebut sangat rentan terhadap infeksi bakteri.
Komplikasi serius bisa saja terjadi. Infeksi dapat menyebar ke jaringan sekitar, hingga menyebabkan abses gigi atau bahkan infeksi pada tulang rahang. Dalam kasus ekstrem, bakteri bisa masuk ke aliran darah dan menyebabkan sepsis.
Jadi, gigi berlubang tumbuh daging jelas tidak boleh dianggap sepele. Meski mungkin tidak selalu terasa sakit yang hebat, keadaan ini bisa berkembang menjadi masalah serius jika tidak diatasi.
Anda sudah tahu apa itu polip pulpa, bagaimana ia muncul, dan potensi bahayanya. Sekarang bagian terpenting, bagaimana cara mengatasinya? Berikut beberapa langkah yang biasa dilakukan dokter gigi untuk mengatasinya:
Dokter gigi akan memeriksa kondisi mulut dan gigi Anda, mengambil foto rontgen bila perlu, dan mungkin biopsi kecil (mengambil sebagian jaringan benjolan) untuk memastikan bahwa benjolan itu benar polip pulpa dan bukan kondisi lain.
Jika polip belum mencapai area akar dan kondisi masih memungkinkan. Dokter dapat melakukan pulpotomi, yaitu pemotongan bagian pulpa yang meradang (polip) tanpa mengangkut seluruh akar gigi.
Jika infeksi sudah memasuki akar gigi atau pulpa sudah terlanjur meradang parah, perawatan saluran akar mungkin diperlukan. Dokter akan membersihkan seluruh jaringan yang terinfeksi, mendisinfeksi, lalu menutup dan mengisi kembali ruangan akar agar gigi masih bisa dipertahankan.
Dalam kasus di mana gigi tidak dapat diselamatkan, dokter bisa memutuskan untuk mencabut gigi tersebut. Tindakan ini biasanya akan ditindaklanjuti dengan penggunaan gigi palsu atau implan.
Dokter terkadang meresepkan antibiotik atau pasta antibiotik untuk menangani infeksi bakteri. Namun perlu diingat, obat ini bukan solusi tunggal. Biasanya, cara ini lebih sebagai pelengkap proses medis.
Untungnya, mencegah polip pulpa tidak serumit yang dibayangkan. Kuncinya ada di kebiasaan sederhana yang dilakukan secara konsisten setiap hari.
Mulailah dengan menyikat gigi dua kali sehari, setelah sarapan dan sebelum tidur malam menggunakan Pepsodent Pencegah Gigi Berlubang. Pasta gigi ini dirancang khusus untuk membantu melawan kuman dan bakteri penyebab gigi berlubang, sekaligus memberi perlindungan maksimal di seluruh permukaan gigi.
Namun, pasta gigi yang baik butuh pasangan yang tepat. Gunakan juga Pepsodent Nanosoft Clean, sikat gigi dengan bulu super lembut berujung 0.01mm yang bisa membersihkan sela gigi dan garis gusi secara menyeluruh tanpa melukai jaringan halus di mulut. Dua jenis bulu sikatnya yang lembut dan membundar membantu Anda membersihkan plak dengan efektif, tapi tetap nyaman digunakan setiap hari.