Senyuman selalu bisa meringankan tensi dan membantu merekatkan sebuah hubungan. Meski demikian, tidak semua orang bisa melakukannya tanpa terganggu pikiran-pikiran seperti, “apa senyumku terlihat menawan?” Untuk mereka yang memiliki masalah gigi tumbuh di gusi atas, situasinya mungkin bisa lebih rumit dari yang dibayangkan.
Gigi tumbuh di gusi jelas bukan kondisi yang normal. Meski terlihat sepele, kondisi seperti ini bisa saja berbahaya jika Anda tidak benar-benar mengerti apa penyebabnya, dan seberapa serius dampaknya pada kondisi kesehatan Anda. Lantas, kenapa gigi tumbuh di atas gusi? Bagaimana cara mengatasinya?
Gigi tumbuh di gusi atas belakang ataupun depan bukanlah hal yang terjadi secara tiba-tiba. Ada beberapa penyebab yang melatarbelakangi itu semua. Berikut beberapa penyebabnya:
Rahang yang sempit padahal gigi-gigi lain sudah memenuhi semua ruang, gigi baru tidak akan bisa keluar dalam posisi normal. Pada akhirnya, ia akan mencari jalan lain hingga muncul di bagian gusi atas yang tidak seharusnya. Biasanya, impaksi ini terjadi pada gigi geraham bungsu atau gigi taring.
Beberapa orang terlahir dengan gigi ekstra yang disebut hyperdontia. Gigi tambahan ini biasanya tumbuh di tempat yang tidak seharusnya dan mendorong gigi normal. Akibatnya, susunan gigi jadi berantakan.
Pada anak-anak, gigi permanen biasanya muncul setelah gigi susu lepas. Akan tetapi, terkadang ada saat di mana gigi permanen mau tumbuh padahal gigi susu belum lepas sepenuhnya. Akibatnya, gigi permanen tumbuh di posisi yang aneh, seperti di bagian atas gusi.
Terkadang, gusi bisa mengalami luka atau peradangan akibat tekanan dari gigi yang posisinya salah. Kalau luka ini tidak membaik, pertumbuhan gigi di sekitarnya bisa terganggu dan keluar di lokasi yang tidak normal. Pada anak-anak, ini juga bisa terjadi kalau ada kebiasaan menggigit benda keras atau memakai dot terlalu lama.
Bentuk rahang dan susunan gigi sebagian besar ditentukan oleh genetik. Jika orang tua memiliki rahang kecil atau susunan gigi yang rapat, sang anak kemungkinan juga akan mengalaminya. Karena tidak memiliki cukup ruang, kondisi ini bisa membuat gigi tumbuh di tempat yang tidak seharusnya.
Sebenarnya tidak ada jawaban baku dari pertanyaan ini. Semua kembali pada kasusnya. Sebagai contoh, pada kasus impaksi atau ulkus dekubitus, penderita mungkin akan merasakan nyeri, dan mengalami infeksi hingga gusi meradang. Jika dibiarkan tanpa tindakan sama sekali, kondisinya bisa saja semakin serius dan membuat gigi di sekitarnya rusak.
Di sisi lain, gigi tumbuh di atas gusi depan seperti pada kasus gigi gingsul, kondisinya mungkin relatif lebih aman. Meski demikian, sebaiknya periksakan ke dokter gigi jika mulai terasa sakit atau mengganggu fungsi mengunyah.
Jika Anda atau orang yang Anda kenal mengalami gigi tumbuh di tempat yang tidak seharusnya, jangan panik dulu. Coba cara menghilangkan gigi yang tumbuh di gusi berikut ini:
Sebelum mulai perawatan gigi tumbuh di gusi atas, mulailah dengan berkonsultasi ke dokter gigi. Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh termasuk rontgen untuk mengetahui posisi gigi dan merencanakan perawatan yang tepat.
Untuk memperbaiki gigi tumbuh di gusi atas, cara yang paling umum digunakan biasanya adalah pemasangan kawat gigi. Dengan kawat gigi, gigi akan dipandu ke posisi yang seharusnya.
Perawatan kawat gigi biasanya membutuhkan waktu antara 1-3 tahun. Namun tentu saja, ini tergantung pada kompleksitas kasusnya.
Pada kasus tertentu, dokter mungkin menyarankan pencabutan gigi susu yang menghalangi pertumbuhan normal gigi permanen atau ketika ruang di rahang terbatas. Meski harus dicabut, prosesnya biasanya tidak begitu menyakitkan.
Jika posisi gigi sudah terlalu jauh dari posisi yang seharusnya atau menimbulkan masalah serius seperti nyeri, infeksi, atau mengganggu gigi lain, dokter biasanya akan menyarankan operasi minor. Melalui operasi, gigi yang tumbuh di tempat yang tidak seharusnya akan dipindahkan ke posisi lain, atau justru dihilangkan jika memang tidak bisa dipertahankan.
Gigi yang tumbuh di gusi atas memang terasa mengganggu, apalagi jika sudah menimbulkan rasa sakit atau mengganggu penampilan. Tapi ingat, masalah ini bisa diatasi dan bahkan dicegah jika Anda rajin merawat kesehatan mulut. Kuncinya ada pada kebiasaan sederhana tapi konsisten, mulai dari menyikat gigi dengan teknik yang benar dan menggunakan produk perawatan yang tepat untuk gigi dan gusi.
Mulailah dengan menyikat gigi rutin 2x sehari. Gunakan pasta gigi yang diformulasikan khusus untuk merawat gusi seperti Pepsodent Gum Expert. Kandungan Active Zinc + Vitamin E di dalamnya efektif membantu meningkatkan kesehatan gusi sekaligus mengurangi peradangan. Lengkapi juga dengan Pepsodent Nanosoft Sensitive, sikat gigi dengan bulu ultra-tipis 0.01 mm yang 20 kali lebih lembut, sehingga aman dan nyaman untuk membersihkan gigi dan gusi sensitif hingga ke sela-sela terdalam.
Jangan tunggu sampai masalah gusi terasa mengganggu. Mulai sekarang, rawat gusi Anda setiap hari.