Mungkin Anda pernah mengalami situasi di mana gusi terasa nyeri, bengkak, atau bahkan mengeluarkan darah saat menyikat gigi. Namun karena dianggap tidak begitu serius, Anda menanggapinya dengan cuek dan menganggapnya angin lalu. Padahal meski terlihat sepele, infeksi gigi sebenarnya bisa berkembang jadi masalah yang jauh lebih serius.
Infeksi gusi bengkak adalah kondisi peradangan yang terjadi pada jaringan gusi akibat penumpukan bakteri di sekitar gigi dan gusi. Kondisi ini dimulai dari tahap yang paling ringan, hingga berkembang menjadi periodontitis yang lebih berbahaya.
Pada tahap awal, infeksi gusi mungkin hanya terlihat sebagai gusi yang sedikit kemerahan. Namun jangan terkecoh dengan gejalanya yang tampak sepele. Infeksi gusi ringan sekalipun bisa berkembang menjadi masalah besar jika dibiarkan tanpa penanganan.
Jika ditanya kenapa gusi mudah terinfeksi, jawabannya sebenarnya cukup sederhana, yakni karena kebersihan mulut yang buruk dan plak. Sekilas plak ini terlihat sepele, tipis dan nyaris tak kasat mata. Tapi kalau Anda malas sikat gigi dengan teknik yang benar, plak akan terus menumpuk dan berubah menjadi karang gigi.
Begitu karang gigi terbentuk, ia akan jadi tempat bakteri berkembang biak. Bakteri ini kemudian menghasilkan racun dan membuat iritasi dan peradangan di sekitar gusi. Akhirnya, gusi mulai memerah, bengkak, mudah berdarah, dan kalau dibiarkan, bakteri akan masuk lebih dalam hingga merusak jaringan penyangga gigi.
Meski berawal dari gejala yang terkesan sepele, dampak infeksi gigi jelas tidak bisa dianggap remeh. Karena jika Anda membiarkannya tanpa penanganan, Anda harus berhadapan dengan risiko komplikasi seperti:
Infeksi gusi bisa memengaruhi jaringan yang menyangga gigi. Ketika infeksi menyebar ke tulang rahang, struktur yang menahan gigi akan rusak secara permanen. Kekuatan gigi jadi goyah, bahkan tanggal.
Penelitian menunjukkan adanya hubungan kuat antara infeksi gusi dan penyakit jantung. Dalam kondisi tertentu, plak di gigi bisa masuk ke aliran darah. Setelah masuk ke aliran darah, plak tersebut bisa menyebabkan penyumbatan. Kondisi ini disebut dengan aterosklerosis yang merupakan salah satu penyebab utama jantung koroner.
Bagi penderita diabetes, infeksi gusi bisa memperburuk kontrol gula darah. Ini menciptakan lingkaran setan. Di satu sisi diabetes memperburuk infeksi gusi. Di sisi lain, infeksi gusi juga bisa memperburuk diabetes. Kombinasi berbahaya ini bisa mempercepat komplikasi diabetes lainnya.
Ibu hamil dengan infeksi gusi memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan bayi prematur atau bayi dengan berat badan rendah. Hormon kehamilan yang tidak stabil bisa membuat gusi jadi lebih rentan dari serangan bakteri.
Dalam kasus yang sangat parah, bakteri dari gusi dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah dan menyebabkan tubuh merespons secara berlebihan, atau yang biasa disebut dengan sepsis. Meski jarang terjadi, risiko ini menunjukkan betapa seriusnya masalah infeksi gusi yang tidak diobati.
Risiko infeksi gusi jelas nyata. Meski demikian, tidak ada alasan untuk takut berlebihan. Sekarang sudah ada banyak obat infeksi gusi bengkak yang bisa membantu meringankan gejalanya. Di samping itu, Anda juga bisa menerapkan tips berikut ini agar terhindar dari risiko infeksi gusi:
Infeksi gigi selalu dimulai dari masalah kebersihan mulut. Karena itu, salah satu cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan menggosok gigi 2x sehari waktu pagi dan malam sebelum tidur.
Pastikan Anda menyikat gigi dengan gerakan memutar. Lakukan gerakan ini secara lembut selama sekitar dua menit. Jangan lupa, gunakan sikat gigi berbulu halus agar enamel gigi tidak rusak.
Area di antara gigi adalah tempat favorit bakteri bersembunyi. Karena itu, Anda butuh benang gigi atau dental floss untuk membersihkan area yang tidak bisa dijangkau sikat gigi. Minimal, lakukan flossing sehari sekali saat sebelum tidur.
Obat kumur antibakteri dapat membantu membunuh bakteri yang tersisa setelah menyikat gigi dan flossing. Dan untuk membantu menjaga kesehatan gigi dan gusi, sebaiknya pilih obat kumur yang mengandung fluoride di dalamnya.
Batasi konsumsi makanan dan minuman manis. Perbanyak konsumsi buah dan sayuran yang kaya vitamin C untuk menjaga kesehatan gusi. Selain itu, perbanyak minum air putih untuk membantu menjaga kebersihan mulut.
Melakukan pemeriksaan secara rutin setiap enam bulan sekali adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan gusi. Dokter gigi akan mengecek kondisi kesehatan mulut Anda. Dengan bantuan dokter gigi, risiko infeksi gusi bisa ditekan.
Selalu ada kesempatan untuk mencegah infeksi gusi. Masalahnya, apakah Anda mau melakukannya atau tidak?
Anda bisa mulai dengan menyikat gigi dua kali sehari menggunakan Pepsodent Gum Expert. Kandungan Active Zinc dan Vitamin E di dalamnya dapat membantu meredakan peradangan gusi sekaligus memperkuat pertahanan alami gusi.
Sempurnakan dengan menggunakan sikat gigi Pepsodent Nanosoft Sensitive. Dengan bulu sikat 20x lebih lembut dan ujung ultra tipis 0,01 mm, sikat ini dirancang untuk membersihkan sela gigi dan area gusi sensitif tanpa rasa sakit.
Jangan tunggu sampai gusi memberi sinyal bahaya. Kesehatan gigi dan gusi tergantung pada apa yang Anda lakukan sekarang.